Makalah Jaringan
20.08
Pembahasan
1.1 Definisi Jaringan Komputer
Dengan berkembangnya teknologi komputer dan
komunikasi suatu model komputer tunggal yang melayani seluruh tugas-tugas
komputasi suatu organisasi kini telah diganti dengan sekumpulan komputer yang terpisah-pisah akan
tetapi saling berhubungan dalam melaksanakan tugasnya, sistem seperti ini
disebut jaringan komputer (computer network).(1)
Dalam buku ini kita akan menggunakan istilah
jaringan komputer untuk mengartikan suatu himpunan interkoneksi sejumlah komputer yang autonomous. Dua buah
komputer dikatakan terinterkoneksi bila keduanya dapat saling bertukar
informasui. Betuk koneksinya tidak harus melalui kawat tembaga saja melainkan
dapat emnggunakan serat optik, gelomabng mikro, atau satelit komunikasi.
Untuk memahami
istilah jaringan komputer sering kali kita dibingungkan dengan sistem
terdistribusi (distributed system). Kunci
perbedaannya adalah bahwa sebuah sistem terdistribusi,keberadaan sejumlah
komputer autonomous bersifat transparan bagi pemakainya. Seseorang dapat memberi
perintah untuk mengeksekusi suatu program, dan kemudian program itupun akan
berjalan dan tugas untuk memilih
prosesor, menemukan dan mengirimkan file ke suatu prosesor dan menyimpan
hasilnya di tempat yang tepat mertupakan tugas sistem operasi. Dengan kata
lain, pengguna sistem terditribusi tidak akan menyadari terdapatnya banyak
prosesor (multiprosesor), alokasi tugas ke prosesor-prosesor, alokasi f\ile ke
disk, pemindahan file yang dfisimpan dan yang diperlukan, serta fungsi-fungsi
lainnya dari sitem harus bersifat otomatis.
Pada suatu jaringan komputer, pengguna harus secara
eksplisit log ke sebuah mesin, secara eksplisit menyampaikan tugasnya dari
jauh, secara eksplisity memindahkan file-file dan menangani sendiri secara umum
selusurh manajemen jaringan. Pada sistem terdistribusi, tidak ada yang perlu
dilakukan secara eksplisit, sermunya sudah dilakukan secara otomatis oleh
sistem tanpa sepengetahuan pemakai.
Dengan demikian sebuah sistem terdistribusi adalah
suatu sistem perangkat lunak yang dibuat pada bagian sebuah jaringan
komputer. Perangkat lunaklah yang
menentukan tingkat keterpaduan dan transparansi jarimngan yang bersangkutan.
Karena itu perbedaan jaringan dengan sistem terdistribusi lebih terletak pada perangkat
lunaknya (khususnya sistem operasi), bukan pada perangkat kerasnya.
1.2 Manfaat Jaringan Komputer
Sebelum membahas
kita masalah-masalah teknis lebih mendalam lagi, perlu kiranya
diperhatikan hal-hal yang membuat orang tertarik pada jaringan komputer dan
untuk apa jaringan ini digunakan. Manfaat jaringan komputer bagi manusia dapat
dikelompokkan pada jaringan untuk perusahaan, jaringan untuk umum, dan masalah
sosial jaringan.
1.2 Macam Jaringan Komputer
Dalam
mempelajari macam-macam jaringan komputer terdapat dua klasifikasi yang sangat
penting yaitu teknologi transmisi dan jarak. Secara garis besar, terdapat dua
jenis teknologi transmisi yaitu jaringan
broadcast dan jaringan point-to-point
Jaringan broadcast memiliki
saluran komunikasi tunggal yang dipakai bersama-sama oleh semua mesin yang ada
pada jaringan.
Pesan-pesan berukuran
kecil, disebut paket, yang dikirimkan oleh suatu mesin akan diterima oleh
mesin-mesin lainnya. Field alamat pada sebuah paket berisi keterangan tentang
kepada siapa paket tersebut ditujukan. Saat menerima paket, mesin akan mencek
field alamat. Bila paket terserbut ditujukan untuk dirinya, maka mesin akan
memproses paket itu , bila paket ditujukan untuk mesin lainnya, mesin terserbut
akan mengabaikannya.
Jaringan point-to-point
terdiri dari beberapa koneksi pasangan individu dari mesin-mesin. Untuk
mengirim paket dari sumber ke suatu tujuan, sebuah paket pad ajringan jenis ini
mungkin harus melalui satu atau lebih mesin-mesin perantara. Seringkali harus
melalui baynak route yang mungkin berbeda jaraknya. Karena itu algoritma rout
memegang peranan penting pada jaringan
point-to-point.
Keamanan
Jaringan
Keamanan jaringan saat ini menjadi isu
yang sangat penting dan terus berkembang. Beberapa kasus menyangkut keamanan
sistem saat ini menjadi suatu garapan yang membutuhkan biaya penanganan dan
proteksi yang sedemikian besar. Sistem-sistem vital seperti sistem pertahanan,
sistem perbankan dan sistem-sistem setingkat itu, membutuhkan tingkat keamanan
yang sedemikian tinggi. Hal ini lebih disebabkan karena kemajuan bidang
jaringan komputer dengan konsep open sistemnya sehingga siapapun, di manapun
dan kapanpun, mempunyai kesempatan untuk mengakses kawasan-kawasan vital
tersebut.
Keamanan jaringan didefinisikan sebagai
sebuah perlindungan dari sumber daya daya terhadap upaya penyingkapan,
modifikasi, utilisasi, pelarangan dan perusakan oleh person yang tidak
diijinkan. Beberapa insinyur jaringan mengatakan bahwa hanya ada satu cara
mudah dan ampuh untuk mewujudkan sistem jaringan komputer yang aman yaitu
dengan menggunakan pemisah antara komputer dengan jaringan selebar satu inci,
dengan kata lain, hanya komputer yang tidak terhubung ke jaringanlah yang
mempunyai keamanan yang sempurna. Meskipun ini adalah solusi yang buruk, tetapi
ini menjadi trade-off antara pertimbangan fungsionalitas dan memasukan
kekebalan terhadap gangguan.
Protokol suatu jaringan sendiri dapat dibuat aman.
Server-server baru yang menerapkan protokol-protokol yang sudah dimodifikasi
harus diterapkan. Sebuah protokol atau layanan (service) dianggap cukup aman
apabila mempunyai kekebalan ITL klas 0 (tentang ITL akan dibahas nanti).
Sebagai contoh, protokol seperti FTP atau Telnet, yang sering mengirimkan
password secara terbuka melintasi jaringan, dapat dimodifikasi dengan
menggunakan teknik enkripsi. Jaringan daemon, seperti sendmail atau fingerd,
dapat dibuat lebih aman oleh pihak vendor dengan pemeriksaan kode dan patching.
Bagaimanapun, permasalahan mis-konfigurasi, seperti misalnya spesifikasi yang
tidak benar dari netgroup, dapat menimbulkan permasalahan kekebalan (menjadi
rentan). Demikian juga kebijakan dari
departemen teknologi informasi seringkali memunculkan kerumitan pemecahan
masalah untuk membuat sistem menjadi kebal.
Tipe Threat
Terdapat
dua kategori threat yaitu threat pasif dan threat
aktif.
Gambar 5.1 Kategori threat
Threat
aktif merupakan pengguna gelap suatu peralatan terhubung
fasilitas komunikasi untuk mengubah transmisi data atau mengubah isyarat
kendali atau memunculkandata atau isyarat kendali palsu. Untuk kategori ini
terdapat tida tipe yaitu : message-stream
modification, denial of message service dan masquerade. Tipe message-stream modification memungkinan pelaku untuk memilih untuk
menghapus, memodifikasi, menunda, melakukan reorder dan menduplikasi pesan
asli. Pelaku juga mungkin untuk menambahkan pesan-pesan palsu. Tipe denial of
message service memungkinkan pelaku untuk merusak atau menunda
sebagian besar atau seluruh pesan. Tipe masquerade
memungkinkan pelaku untuk menyamar sebagi host atau switch asli dan
berkomunikasi dengan yang host yang lain atau switch untuk mendapatkan data
atau pelayanan.
Internet
Threat Level
Celah-celah
keamanan sistem internet, dapat disusun dalam skala klasifikasi. Skala
klasifikasi ini disebut dengan istilah skala Internet Threat Level atau skala
ITL. Ancaman terendah digolongkan dalam ITL kelas 0, sedangkan ancaman
tertinggi digolongkan dalam ITL kelas 9. Tabel 5.1 menjelaskan masing-masing
kelas ITL.
Kebanyakan
permasalahan keamanan dapat diklasifikasikan ke dalam 3 kategori utama,
tergantung pada kerumitan perilaku ancaman kepada sistem sasaran, yaitu :
-
Ancaman-ancaman lokal.
-
Ancaman-ancaman remote
-
Ancaman-ancaman dari lintas firewall
PENUTUP
Manajemen server dilakukan agar membuat
sebuah computer server bekerja dengan seefisien mungkin dan dapat bekerja
dengan baik tanpa adanya masalah yang memungkinkan terjadinya sebuah server
down. Dalam manajemen server kita perlu mengetahui beberapa informasi mengenai
hardware perangkat jaringan, topology/design dan keperluan layanan yang akan
digunakan oleh server tersebut. Tanpa adanya informasi tersebut seorang yang
melakukan administrasi server akan kewalahan.
Dalam server semua perangkat seperti
system operasi, hardware, aplikasi, dan jaringan sangatllah penting karena
tanpa adanya salah satunya maka server tidak akan bekerja, misalnya sebuah
server sudah dimanajemen dengan baik dan benar termasuk aplikasi dan Sistem
operasinya, tetapi tidak ada jaringan yang menghuungkan antara computer dan
client maka computer server tersebut tidak akan dapat melayani client karena
tidak ada perangkat komunikasi diantara keduanya.
DAFTAR PUSTAKA
3. Tanenbaum, AS, Computer Networks, Prentise Hall, 1996
4. Stallings, W. Data and Computer Communications, Macmillan Publishing Company,
1985.
5. Stallings, W. Local Network, Macmillan Publishing Company, 1985.
6. Black, U.D, Data Communications and Distributed Networks, Prentise Hall.